Selamat Datang di zona anti korupsi, Bila ada Temuan Tindak Pidana Korupsi dan Pidana Umum Hubungi : contact person 085720000524

Minggu, 26 April 2020

Pak RK, miris Dampak covid-19 warga Kab. SMI makan Singkong Bakar.


Saber Sukabumi.

Covid-19 adalah virus baru dengan kedahsyatan wabah pandeminya bisa menimbulkan berbagai dampak ke berbagai kalangan warga masyarakat, sepertinya belum pernah di alami oleh manusia dimanapun berada.

Sungguh dilematis, bagi pekerja harian seperti para Pedangan asongan jajanan yang sehari harinya sudah mati suri, yang selalu menggelar dagangannya di tempat pendidikan sekolah ke sekolah lainnya, hanya berpenghasilan rendah dengan harga jajanan tidak kurang tidak lebih cukup seribu rupiah (Rp. 1.000). Karena suka atau tidak suka, kelompok paguyuban para pedagang jajanan anak sekolah yang masuk dalam katagori ini juga, harus menjalani Lock down tidak melakukan aktifitas seperti biasanya. Bertempat di sekitar wilayah Kp. Nagrog, Rt. 04/07, Desa. Lembur Sawah, Kecamatan. Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Profinsi Jawa Barat.papar babah sebagai paguyuban pedagang asongan jajanan anak sekolah kepada SS. Senin, (27/04/20)


Pedagang Jajanan Anak Sekolah

" Sudah pasti mereka yang ada dalam katagori ini butuh bekal hidup selama pandemi wabah covid-19 belum mereda, tetapi dari mana hal itu bisa di dapatkan ?? Mungkin hanya Kelaparan yang pasti terjadi dan hal ini tak bisa di pungkiri lagi. Karena sampai saat ini masih belum ada bantuan dari pemerintah yang menyentuh mereka. Untuk sementara kami sebagai paguyuban para pedagang jajanan anak, mereka sekarang berjualan di tempat pinggiran Rel kereta yang jarang dilalui kereta setiap menitnya. Tetapi sekarang mereka dilarang atau terkesan mengusirnya untuk tidak berjualan oleh pihak PJKA dan Aparatur pemerintah, yang sama sekali tidak memberikan solusinya,


" Namun dampaknya apa yang akan terjadi sangat luar biasa, Demi allah hati saya pedih mendengar cerita mereka. Mereka hanya para pedagang di sekolah atau para penjual jajanan makanan anak anak SD. Bathin saya nangis, ketika mereka sudah merasa ber putus asa menghadapi cobaan hidup. Terlebih lagi ada dari salah satu mereka bercerita yang hidup cukup di petak rumah kontrakan, dalam sebulan mungkin pemilik kontrakan bisa memberikan kebijakan untuk keringanan waktu, agar mereka bisa menyambung hidup berteduh,

" Tetapi jika kontrakan tidak di bayar sampai dua, tiga bulan kemungkinan pemilik kontrakan tidak memberikan kebijakan lagi, mungkin saja penghuni kontrakan di usirnya dari tempat berteduh mereka," ungkap babah.

Bahkan hati saya pilu mendengar kisah cerita mereka lainnya, ada yang sudah hidup dengan kelaparan bukan karena mereka pemalas. Tapi karena mereka menuruti pelaturan pemerintah yang menganjurkan agar diam di rumah. Tetapi sebaliknya menurut mereka dengan apa peraturan pemerintah, Apakah Pemerintah juga memperhatikan mereka,

" Sampai sampai dari salah satu mereka juga, sudah mengkonsumsi tanaman Ubi (Singkong) dan lainnya. Dengan cara mengkonsumsinya di bakar terlebih dahulu, baru di makannya untuk dapat menghidupi keluarga mereka. Karena peralatan dapurnya seperti kompor dan tabung gas elpiji sudah di jualnya.

" Ada juga yang membuat hati ini lebih pilu lagi, selama dua 2 bulan ini mereka di perintahkan untuk diam di rumah saja selama pandemi wabah ini belum mereda, tampa penghasilan sepeser pun untuk menghidupi keluarga mereka. Apa pemerintah tau dengan adanya peraturan tidak boleh keluar rumah, bahwa mereka juga butuh hidup yang layak selaku warga negara seperti lainnya." ungkapnya.

Lanjut, kepada Bapak Jokowi, RK, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi tolonglah turun ke bawah, cobalah lihat mereka yang dulu berprofesi sebagai pedagang sekolah ke sekolah dan lainnya, mereka juga butuh hidup untuk makan mencukupi keluarganya. 

" Semoga dari kepedulian baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang akan memberikan sejumlah bantuanya sangat di nantinya. Meskipun menurut orang awam ada kelompok-kelompok tertentu untuk mendapatkan prioritas misalnya “OJOL” dan lainnya. Tetapi tidak demikian bagi para pedagang jajanan di sekolah ke sekolah lainnya, jika mereka juga layak di prioritaskan karena bantuan apapun mereka mengharapkan agar bisa hidup seperti lainnya." harapannya.











Reporter : 3 121 ©
Editor : Morales

Tidak ada komentar:

Posting Komentar