Selamat Datang di zona anti korupsi, Bila ada Temuan Tindak Pidana Korupsi dan Pidana Umum Hubungi : contact person 085720000524

Kamis, 30 April 2020

Wakapolres dan Kasat Lantas SMI Kota, bagikan Sembako sepanjang Jln Rel Kereta Api.

KOMPOL Sulaeman Salim
Wakapolres Sukabumi Kota 

Saber Sukabumi.

Wakapolres Sukabumi Kota KOMPOL Sulaeman Salim didampingi Kasat Lantas AKP Atik Suswanti dan sejumlah personil Polres Sukabumi Kota mendatangi tempat tinggal warga di sepanjang rel Kereta Api Benteng Warudoyong Sukabumi untuk membagikan belasan paket sembako yang sangat membutuhkan dampak covid-19. Rabu sore, (29/04/2020).

Belasan paket sembako tersebut dibagikan secara langsung oleh Wakapolres Sukabumi Kota KOMPOL Sulaeman Salim didampingi Kasat Lantas AKP Atik Suswanti.


Adapun sembako yang diterima oleh belasan warga tersebut berupa ; beras, gula, teh, Indomie, minyak, minuman dan masker.

Wakapolres Sukabumi Kota KOMPOL Sulaeman Salim melalui Paur Humas Polres Sukabumi Kota menyampaikan, bahwa pembagian paket sembako dilakukan dalam rangka bakti sosial Polri peduli Covid-19.

“Ini adalah salah satu kegiatan bakti sosial Polri peduli Covid-19” ujar Soleh. “Dalam pelaksanaanya, kami menugaskan Bhabinkamtibmas untuk mendata warga kurang mampu yang belum menerima bantuan sosial” tambahnya.

Selain menyisir rumah-rumah warga yang ada di bantaran rel kereta api, paket sembako lainnya turut dibagikan kepada warga yang ada di lingkungan Benteng Warudoyong Sukabumi.

“AlhamdulilLah, sore tadi, menjelang buka puasa, Polres Sukabumi Kota, sebanyak 35 paket sembako yang telah kita kemas diterima oleh yang membutuhkan di sekitar kelurahan Benteng Warudoyong” terang Soleh.

Lanjutnya, “Memang ini belum semua ya, tapi insya Alloh ke depan, Polres Sukabumi Kota akan konsisten membagikan paket sembako kepada warga membutuhkan, khususnya yang terdampak covid-19”.

















Editor : (3 121 ©)

Senin, 27 April 2020

Dampak Covid-19 dipastikan Belajar di Rumah Diperpanjang Hingga Akhir Tahun.



Saber Sukabumi.

Sebagai antisipasi andai wabah virus corona (Covid-19) sampai saat ini masih belum berakhir di Indonesia hingga akhir tahun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan skenario belajar dari rumah hingga 2020.

“Kita sedang siapkan kalau nanti belajar dari rumah ini bisa terjadi sampai akhir tahun,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Muhammad Hamid kepada awak media, Jumat (24/4/2020).

Hamid mengatakan hingga hari ini tercatat sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Sisanya sebanyak 2,4 persen belum melakukan karena daerahnya tidak terjangkit corona atau tidak memiliki perangkat pendukung.

Dari jumlah 97,6 persen tersebut, sebanyak 54 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh sepenuhnya, yakni guru dan siswa mengajar dan belajar dari rumah.

“46 persen lainnya gurunya masihmengajar dari sekolah, tapi muridnya di rumah. Karena ada beberapa daerah yang masih mewajibkan guru-guru datang ke sekolah,secara piket bergantian,” ucap Hamid.

Sejauh ini, Kemendikbud sudah membuat beberapa program seperti Rumah Belajar sampai Belajar dari Rumah di TVRI dan RRI untuk mendukung proses belajar. Program untuk siswa berkebutuhan khusus masih dirancang.

Begitu juga siswa SMK yang seharusnya sudah menjalani kerja praktik namun tak bisa dilakukan secara langsung maupun via internet.

Karena kita harus bicara dulu dengan industri dan yayasan-yayasan yang menangani anak berkebutuhan khusus,” kata Hamid.

Jika kegiatan belajar mengajar di rumah diperpanjang hingga akhir tahun, maka harus ada penyesuaian kembali berkenaan dengan tahun ajaran baru. Kemendikbud akan membuat penyesuaian agar tiap sekolah dapat menjalankan KBM di masa tahun ajaran baru.

Mengacu pada kalender pendidikan, Tahun Ajaran 2020/2021 mulai pada Juli 2020 sampai Juni 2021 setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) usai dilaksanakan

Menurut Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020, dinas pendidikan dan sekolah harus menyiapkan PPDB di wilayahnya yang mengikuti protokol kesehatan. Orang tua dan siswa tidak boleh berkumpul secara fisik di sekolah. Dengan kata lain PPDB dianjurkan dilakukan daring. (*)




















Editor : 3 121 ©                                       





                                                                                                          CNNIna.com

Minggu, 26 April 2020

Pak RK, miris Dampak covid-19 warga Kab. SMI makan Singkong Bakar.


Saber Sukabumi.

Covid-19 adalah virus baru dengan kedahsyatan wabah pandeminya bisa menimbulkan berbagai dampak ke berbagai kalangan warga masyarakat, sepertinya belum pernah di alami oleh manusia dimanapun berada.

Sungguh dilematis, bagi pekerja harian seperti para Pedangan asongan jajanan yang sehari harinya sudah mati suri, yang selalu menggelar dagangannya di tempat pendidikan sekolah ke sekolah lainnya, hanya berpenghasilan rendah dengan harga jajanan tidak kurang tidak lebih cukup seribu rupiah (Rp. 1.000). Karena suka atau tidak suka, kelompok paguyuban para pedagang jajanan anak sekolah yang masuk dalam katagori ini juga, harus menjalani Lock down tidak melakukan aktifitas seperti biasanya. Bertempat di sekitar wilayah Kp. Nagrog, Rt. 04/07, Desa. Lembur Sawah, Kecamatan. Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Profinsi Jawa Barat.papar babah sebagai paguyuban pedagang asongan jajanan anak sekolah kepada SS. Senin, (27/04/20)


Pedagang Jajanan Anak Sekolah

" Sudah pasti mereka yang ada dalam katagori ini butuh bekal hidup selama pandemi wabah covid-19 belum mereda, tetapi dari mana hal itu bisa di dapatkan ?? Mungkin hanya Kelaparan yang pasti terjadi dan hal ini tak bisa di pungkiri lagi. Karena sampai saat ini masih belum ada bantuan dari pemerintah yang menyentuh mereka. Untuk sementara kami sebagai paguyuban para pedagang jajanan anak, mereka sekarang berjualan di tempat pinggiran Rel kereta yang jarang dilalui kereta setiap menitnya. Tetapi sekarang mereka dilarang atau terkesan mengusirnya untuk tidak berjualan oleh pihak PJKA dan Aparatur pemerintah, yang sama sekali tidak memberikan solusinya,


" Namun dampaknya apa yang akan terjadi sangat luar biasa, Demi allah hati saya pedih mendengar cerita mereka. Mereka hanya para pedagang di sekolah atau para penjual jajanan makanan anak anak SD. Bathin saya nangis, ketika mereka sudah merasa ber putus asa menghadapi cobaan hidup. Terlebih lagi ada dari salah satu mereka bercerita yang hidup cukup di petak rumah kontrakan, dalam sebulan mungkin pemilik kontrakan bisa memberikan kebijakan untuk keringanan waktu, agar mereka bisa menyambung hidup berteduh,

" Tetapi jika kontrakan tidak di bayar sampai dua, tiga bulan kemungkinan pemilik kontrakan tidak memberikan kebijakan lagi, mungkin saja penghuni kontrakan di usirnya dari tempat berteduh mereka," ungkap babah.

Bahkan hati saya pilu mendengar kisah cerita mereka lainnya, ada yang sudah hidup dengan kelaparan bukan karena mereka pemalas. Tapi karena mereka menuruti pelaturan pemerintah yang menganjurkan agar diam di rumah. Tetapi sebaliknya menurut mereka dengan apa peraturan pemerintah, Apakah Pemerintah juga memperhatikan mereka,

" Sampai sampai dari salah satu mereka juga, sudah mengkonsumsi tanaman Ubi (Singkong) dan lainnya. Dengan cara mengkonsumsinya di bakar terlebih dahulu, baru di makannya untuk dapat menghidupi keluarga mereka. Karena peralatan dapurnya seperti kompor dan tabung gas elpiji sudah di jualnya.

" Ada juga yang membuat hati ini lebih pilu lagi, selama dua 2 bulan ini mereka di perintahkan untuk diam di rumah saja selama pandemi wabah ini belum mereda, tampa penghasilan sepeser pun untuk menghidupi keluarga mereka. Apa pemerintah tau dengan adanya peraturan tidak boleh keluar rumah, bahwa mereka juga butuh hidup yang layak selaku warga negara seperti lainnya." ungkapnya.

Lanjut, kepada Bapak Jokowi, RK, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi tolonglah turun ke bawah, cobalah lihat mereka yang dulu berprofesi sebagai pedagang sekolah ke sekolah dan lainnya, mereka juga butuh hidup untuk makan mencukupi keluarganya. 

" Semoga dari kepedulian baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang akan memberikan sejumlah bantuanya sangat di nantinya. Meskipun menurut orang awam ada kelompok-kelompok tertentu untuk mendapatkan prioritas misalnya “OJOL” dan lainnya. Tetapi tidak demikian bagi para pedagang jajanan di sekolah ke sekolah lainnya, jika mereka juga layak di prioritaskan karena bantuan apapun mereka mengharapkan agar bisa hidup seperti lainnya." harapannya.











Reporter : 3 121 ©
Editor : Morales

Sabtu, 25 April 2020

KAPOLRI, Perintahkan Jajarannya mencari Warga yang Belum Menerima bantuan Sosial.

Idham Azis
Kapolri Jenderal Polisi

Saber Sukabumi.

Kebutuhan dasar masyarakat bawah perlu dilakukan pemerintah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mempengaruhi sektor ekonomi. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis telah menginstruksikan kepada jajaran polres di seluruh Indonesia untuk mendata dan mencari warga yang belum terdata dan tidak menerima bantuan sosial (bansos).

Instruksi itu disampaikan Kapolri sebagai antisipasi Info Seputar Presiden, Kapolri juga meminta 500 polres menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok untuk membantu masyarakat yang belum menerima bansos, Jakarta, Sabtu (25/4/2020). 

"Hal itu disiagakan agar bisa segera diserahkan ke masyarakat yang belum sempat mendapatkan bansos," kata Kapolri.

Kapolri memastikan Mabes Polri akan mengucurkan dana bagi 500 Polres untuk menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok. Dia meminta agar peristiwa warga meninggal karena kelaparan saat PSBB tak terulang lagi "(Anggaran) dari Mabes Polri)," ucapnya.

Sebelumnya Kapolri memberikan arahan kepada Kapolda di seluruh Indonesia, Kamis (23/4/2020) yang lalu untuk memastikan kelancaran logistik selama wabah corona. Dia menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan humanis.

Dia mengatakan polisi bisa melakukan tindakan tegas terukur jika pelaku kejahatan membahayakan keselamatan masyarakat. Instruksi selanjutnya yaitu mematuhi Maklumat Kapolri, menindaklanjuti penundaan PON Papua, dan turut memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan.






















Editor : 3 121 ©                                                ISP

Siapakah otak Pelaku Perusakan Median jalan Trotoar Lingsel depan POM.

POM Bensin
Jalan Jalur (Lingsel) Sukabumi


Saber Sukabumi.

Ada Kepentingan apa dalam Perusakan Median jalan Trotoar di Jalan Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Sukabumi yang sampai saat ini penuh teka teki misteri dan siapakah sebenarnya otak pelaku dalam Perusakan Median jalan Trotoar tersebut. Setelah berdirinya beroprasi di tempat pengisian BBM di Jalan Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) untuk melayani pembeli. Tepatnya berada di wilayah area lokasi Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Foto saat Awal
Perusakan Trotoar Median Jalan Lingkar Selatan

Pasalnya dalam pembongkaran Trotoar pada pembatas Median jalan Trotoar jalur tersebut, yang usia Pembangunan pengaspalan jalannya pada tahap yang ke dua di tahun 2018 saat itu telah terserap yang mana telah menghabiskan anggaran rakyat milyaran rupiah sesuai didalam RAB dan diduga belum genap satu tahun sudah di Bongkar kembali yang terkesan seperti memakai anggaran pribadi, ada apakah dalam perusakan Median jalan Trotoar jalur Lingkar Selatan Sukabumi. (26/05/19)

Seharusnya, pada pembangunan atau pembongkaran Median jalan Trotoar pembatas jalan tersebut, jika menggunakan Biaya anggaran dari rakyat apakah aturannya seperti itu cara pemeliharaan yang baik. Maka kami tegaskan kepada SKPD yang mengetahui dalam pembangunan atau pembongkaran Median jalan Trotoar lingkar selatan tersebut harus bertanggung jawab, yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Wilayah II serta Dinas Perhubungan yang kami ketahui," Ungkap selaku warga masyarakat sebagai pemerhati pembangunan jalan yang tidak mau disebutkan namanya.

Lanjut, selaku warga pemerhati pembangunan jalan tersebut menjelaskan, seharusnya dari sejak awal sudah mengikuti dalam menentukan titik titik lokasi mana saja untuk membuka akses jalan jalur Putar Arah, apakah sudah sesuai pada aturan awal pembangunan dalam (RAB) nya. Khususnya untuk jalan jalur putar arah yang sudah tersedia sebelumnya, sesuai pada titik titik kodinat Median jalan tersebut,


" Walau sebelumnya sempat terdengar oleh kami, diduga dalam pembebasan pembongkaran Median jalan jalur Trotoar tersebut dengan senilai Delapan Puluh Juta (80.000.000,00) kepada oknum oknum yang berkepentingan. Jika kalau memang sudah di rapatkan terlebih dahulu di Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, sebelum dilakukan Pembongkaran Median Jalan Trotoar Lingsel dilakukan, tetapi hasilnya kami sabagai masyarakat tidak mengetahui secara pasti yang secara tiba tiba Median jalan Trotoar pembatas tersebut sudah di bongkarnya." paparnya.

" Oleh karena itu sebelumnya, pada proses pembongkaran dari puluhan meter Trotoar tersebut dilakukan, seharusnya dari sejak awal transfaran dalam segala apapun bentuk perijinannya kepada publik, agar jelas diperlihatkan. Maka diduga ini sudah melabrak dari segala aturan perijinan yang berlaku, dengan dalih untuk Pembukaan Pemisah Jalur (Median Jalan) yang terkesan hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari pihak pengusaha SPBU atau untuk pihak sebaliknya,

Ditambahkan, kami selaku warga masyarakat sebagai pengguna Median pembatas jalan Trotoar tersebut merasa aneh dan keberatan dalam perusakan median jalan Trotoar yang telah terjadi, walau tetapi kami sempat mendengar bahwa menjelang akhir 2019 yang lalu akan di tutup kembali oleh rekanan sebagai perusahaan yang telah mengerjakan pada Pembangunan jalan Trotoar tersebut. Karena masa pemeliharaan pembangunan jalan itu masih berada di bawah naungan tanggungjawab perusahaan dan berakhir di bulan desember 2019,

" Buat apa adanya pembangunan, jika kalau di ruksak kembali hanya untuk menghamburkan uang negara di jalan dan indikasinya tidak termanfaatkan secara optimal, dari hasil pembangunan yang baru saja selesai dibangun pada beberapa ruas jalan Lingsel tersebut,

" Saya berharap kepada dinas terkait khsusnya Provinsi Jawa Barat bisa segera turun menyelusuri dan melakukan tindakan pengawasan sangsi, jika permasalahan pada perusakan Median jalan Trotoar tersebut sampai saat ini belum terselesaikan, agar tidak menimbulkan polemik publik semakin lama ditengah tengah masyarakat,

" Khususnya kepada APH unit TIPIKOR institusi Polri atau Kejari / Kejati Jawabarat, agar dapat segera untuk melakukan tahap Penyelidikan / Pengembangan dan Pemeriksaan secara menyeluruh kepada oknum oknum yang terlibat dengan terkait dalam polemik Perusakan pada Pembangunan Median jalan Trotoar seperti ini, "tegas masyarakat. ( ERICK )



















Editor : Morales

Rabu, 22 April 2020

Ada Apakah saat Pandemi (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi didatangi Kejaksaan.

Pembangunan Pasar Sukaraja
Pada Saat Dilaksanakan


 Saber Sukabumi.

Ada Apakah Jaksa Pidsus Mendatangi Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi. Pada saat awal situasi pandemi Covid-19 corona mulai terjadi di dalam negri. Apakah dalam Penyelidikan kasus dugaan Pembangunan Pasar Sukaraja yang Nilai Anggarannya luar biasa besarnya atau dalam Penyelidikan dugaan Pungutan liar ke para Pedagang atau dugaan penjualan barang bekas (Aset) matrial dalam pembangunan pasar," Ungkap sumber yang biodatanya tidak mau disebutkan.



Bahwa Anggaran Pembangunan Gedung Pasar/ Pertokoan Sukaraja Dan Bangunan Sementara Relokasi Pedagang pada Satuan Kerja Dinas Perdagangan Koprasi Usaha Kecil Dan Menengah tersebut, sebagaimana data yang sudah diketahui bersama, sejumlah 9.568.470.000,00 dengan sumber Anggaran APBD tahun 2019.



Sumber menambahkan, Apa mungkin dalam kaitan Pemeriksaan tersebut akan di peti es kan oleh pihak Kejaksaan Kabupaten Sukabumi. Jika mana setelah ada Panggilan secara lisan dalam pemeriksaan Kepada pegawai ASN tersebut, sudah seperti terkesan hanya permainan dalam pemeriksaan. Apakah kita sebagai masyarakat social control harus menanyakan kepada rumput yang bergoyang,

"Yang menjadi pertanyaan kita, kenapa dari sekian bulan sampai sekarang setelah Jaksa mendatangi Dinas Perdagangan Koprasi Usaha Kecil dan Menengah DPKUKM Kabupaten Sukabumi tersebut, ternyata dalam pemeriksaan kelanjutnya yang dilakukan oleh oknum Jaksa hanya Lockdown saja," papar sumber.

Selanjutnya kami sebagai awak media, mendatangi Dinas Perdagangan Koprasi Usaha Kecil Dan Menengah tersebut untuk kami kompirmasi. Setelah kami menemuai Pejabat Sekertaris dan Kepala Bidang di DPKUKM ternyata dibenarkan dalam seputar informasi tersebut yang kami sampaikan. Akhirnya memberikan keterangan banyak kepada kami?

Lanjut, kisah cerita serial sinetron oknum Jaksa Mendatangi kantor DPKUKM dalam setuasi pandemi....................BERSAMBUNG ???














Reporter : H. Sadam
Editor : 3 121 ©

Ada apa Jaksa Mendatangi DISDIK Kab. SMI dalam Situasi pandemi Covid-19.

Jaksa pidsus diterima oleh Kepala Bidang (SD)
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi


Saber Sukabumi.

Diduga, Ada apa Jaksa Pidsus Mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi pada saat awal situasi pandemi Covid-19 corona merebak. Apakah dalam Penyelidikan kasus dugaan Anggaran Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi TA-2017 untuk Ruang Kelas Baru (RKB), Rehab SDN yang lagi di bidik Inspektorat Kabupaten Sukabumi atas dasar Lid/Dik dari Unit Tipidkor Polres Sukabumi. "Ungkap sumber yang tidak mau disebutkan biodatanya.

Sumber yang kami terima menambahkan, apa mungkin dalam kaitan dengan dugaan penyelidikan data (SPJ) Penggunaan dana BOS, PAUD, PKBM Literasi. Mungkin saja dalam mengenai Pengadaan Fingerprint, Pengadaan Buku SD / SMP, Mebeulair, Alat Drum Band, Kesenian Sunda atau


"Mungkin juga diduga dalam penyelidikan kaitan Pengadaan fisik, Swakelola SD / SMP, "Papar sumber.

Kenapa dari sekian minggu setelah Jaksa tersebut mendatangi Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi ternyata Lockdown sepi sepi saja,

"Tetapi saya tidak tinggal diam, untuk menyulusuri lebih dalam ada apa sebenarnya yang terjadi. Walau di sinyalir ada dugaan bahwa pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melakukan pertemuan kembali, untuk berkomunikasi diluar Kantor Disdik agar dihentikan dalam penyelidikan. Pertanyaannya ada apa di Disdik selama ini, "Jelas sumber.

Selanjutnya dari kisah cerita film jaksa mendatangi Disdik dalam setuasi pandemi ini........................................BERSAMBUNG ???















Editor : 3 121 ©

Warga sedekah Sembako kepada Anggota DPRD, Beras satu Gelas dan Telur satu.

Beras satu Gelas dan Telur satu Butir


Saber Sukabumi. (Padang)

Sejumlah warga masyarakat Kota Padang sidimpuan, Sumatera Utara, memberikan paket sembako satu gelas (muk) beras dan sebutir telur yang dikemas dalam pelastik, sebagai bentuk kekecewaan kepada perwakilan rakyat ke sejumlah Anggota dewan DPRD Padang sidimpuan, Sabtu (16/4/2020).

Paket sembako ini dikirimkan seorang warga dan diletakkan di meja, sebanyak jumlah anggota dewan yang ada. Tampak di kotak dengan Tulisan,


“SUMBANGAN SEMBAKO UNTUK DPRD KOTA PADANGSIDIMPUAN.

Masing-masing para Anggota Dewan mendapatkan 1 takar Beras dan 1 Butir Telor. Tolong Jangan berebut! Hanya ini yang bisa kami berikan kepada wakil kami supaya tetap semangat membela rakyat. Karena kami juga sedang susah” Dari warga Padangsidimpuan.
Tetapi si pengirim sembako yang enggan namanya dituliskan, mengaku ikhlas mengirim sembako ini. “Ikhlas kami memberikannya. Lagi pula mereka di rumah saja, tidak pernah membahas persoalan rumah sakit, maupun penanggulangan Covid-19, termasuk realokasi anggaran sebagaimana diimbau Presiden Jokowi yang bertujuan untuk membantu masyarakat,” kata sumber kepada awak media.
Dikatakannya, satu muk beras dan 1 butir telur ini sebagai bentuk kekecewaan, kritikan kepada Ketua DPRD Padangsidimpuan Siwan Siswanto dan anggota dewan lainnya yang terkesan cuek tak peduli atas nasib masyarakat sejak pandemi virus corona Covid-19 merebak.
Dijelaskannya, sejak pandemi Covid-19 terjadi di seluruh negri, begitu banyak yang terdampak terhadap penghasilan masyarakat dan sehingga nyaris sulit mencari nafkah.
Termasuk seratusan abang becak bermotor yang berunjukrasa kepada Pemkot Padangsidimpuan, yang akhirnya menjadi dampak sepinya penumpang menggerus penghasilan untuk keluarga, sehingga menuntut sembako ke pemerintah. (*)












Editor : 3 121 ©                               mdm.com

Miris, dampak Covid-19 Kakek di Sukaraja Kelaparan 4 Hari Belum Makan.



Saber Sukabumi. (Majalengka)

Bhabinkamtibmas bersama Babinsa dan Aparat desa menemui kakek berusia 80 tahun bernama Nurhasan, warga Sukaraja Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka yang sudah empat hari kelaparan belum makan. Untung saja informasi tersebut secara cepat diterima oleh Bhabinkamtibmas bersama Babinsa dan Aparat desa yang langsung datang menjenguk ke rumahnya, lalu kakek tersebut diberi minum dan makananan.

Bhabinkamtibmas Polsek Jatiwangi Polres Majalengka Bripka Tria Surasa, awalnya medengar informasi dari warga binaanya bersama ‎aparatur Desa Sukaraja wetan, lalu bersama Babinsa langsung sigap menyambangi rumah kediaman kakek tersebut yang hidup sendirian.

Yang bersangkutan hanya berbaring dialas kasur lantai rumahnya, di Dusun 04 Rt 002/ Rw. 007 Desa Sukaraja Wetan,” ungkapnya, 18 April 2020.

Kapolsek Jatiwangi, Kompol. Asep S. Fiqih membenarkannya dengan informasi tersebut. Selanjutnya langkah pertama yang dilakukan Petugas Bhabinkamtibmas, kemudian memberikan makan dan minum serta memberikan motivasi agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

“Bapak Nurhasan sempat diurus anaknya, namun sudah seminggu lebih pergi dari rumah anaknya dan Bapak Nurhasan tinggal sendirian,” ungkapnya.

Kapolsek menambahkan, setelah diberikan motivasi oleh Bhabinkabtibmas, Babinsa dan aparatur Desa Sukaraja wetan, kemudian kakek tersebut kembali ke rumah anaknya.

“Anaknya bersedia kembali mengurus Bapak Nurhasan dan mengucapan terima kasih kepada semuanya,” ujarnya.

Di waktu terpisah Kapolres Majalengka AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso menyampaikan. Sangat mengapresiasi kegiatan Kemanusiaan oleh Bhabinkamtibmas Bripka Tria Surasa, bersama Babinsa dan aparatur Desa Sukaraja wetan.

“Demi menciptakan rasa kemanusiaan dan saling menolong kepada sesama, saya ucapkan banyak terima kasih kepada anggota dengan selalu sigap dalam situasi Pandemi covid-19 sekarang ini. Polisi juga harus siap melayani masyarakat dilingkungan tugasnya.” pungkasnya. (*)











Editor : 3 121 ©                                              Mcakta

Selasa, 21 April 2020

KADES istri dua, Saat pandemi ditahan Kejaksaan Kab. Garut diduga Korupsi Dana Desa 400 juta.

E
Kepala Desa Ditahan
Kejaksaan Negri Garut


Saber Sukabumi. JABAR

Miris, seorang kepala desa berinisial E di Kabupaten Garut ditahan Kejaksaan, lantaran diduga terlibat kasus korupsi. Duit korupsi kabarnya digunakan untuk menghidupi dua orang istri dan menipu orang lain.

E diketahui merupakan salah satu kepala desa di Kecamatan Bayongbong, Garut. Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Sugeng Heriyadi, E diketahui memakan Dana Desa pada tahun 2017 lalu dan Modusnya, dengan cara memalsukan dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ).



Sugeng Heriyadi
Kepala Kejaksaan Negeri Garut

"E sebetulnya sudah kami tetapkan tersangka dari sejak tahun lalu. Tersangka ini sudah dua kali mangkir panggilan," ucap Sugeng kepada awak media di Kejaksaan Negeri Garut, Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, (20/3/2020).

E diduga korupsi duit Dana Desa sebesar Rp 400 juta dari total Rp 1 miliar Dana Desa yang diterima desanya tahun 2017 lalu.
Menurut Sugeng, Kejaksaan Negeri Garut memanggil tersangka kembali,
"Panggilan ketiga baru datang bersama pengacaranya dan E selanjutnya langsung kami tahan. E kami jerat Pasal 2, 3 dan 9 Undang-undang Korupsi dengan ancaman hukuman minimal 1 tahun, maksimal 20 tahun penjara," paparnya.
Sementara di waktu terpisah, Kasi Pidana Khusus Kejari Garut, Deny Marincka menjelaskan, tersangka menggunakan duit korupsi untuk menghidupi dua orang istrinya.
"Berdasarkan keterangan tersangka, uang yang dipakainya tersebut digunakan untuk menghidupi dua orang istrinya. Satu di Indramayu, satu di Garut," ucap Deny kepada awak media.














Editor : 3 121 ©                                                Dtk

Kepala Kejaksaan Cibadak, bagikan Sembako kepada Warga dampak Covid-19.

Bambang Yunianto. SH
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi 


Saber Sukabumi.

Bambang Yunianto, SH. Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi dan Ketua IAD Daerah Cibadak beserta jajarannya dalam acara Bakti Sosial dalam membantu masyarakat ditengah pandemi Virus Corona, semoga dapat meringankan beban masyarakat dari wabah ini dan cepat berlalu. Bertempat di Kejaksaan Negri Kabupaten Sukabumi. Selasa, 21 April 2020.


Selain itu, sejumlah jajaran patugas Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi turut serta bahu membahu, demi kelacaran kegiatan Bakti sosial tersebut dalam mengatur distribusi bantuan kepada seluruh masyarakat agar dapat bermanfaat.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi menyampaikan, bahwa bantuan yang dilakukan ini, merupakan salah satu kegiatan bentuk kepedulian Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi untuk meringankan beban warga kurang mampu yang terdampak pandemi covid-19.

“Sekali lagi kami jelaskan, Kegiatan yang kami selenggarakan ini semata-mata sebagai rasa kepedulian kami, terhadap warga yang kurang mampu terkena dampak signifikan di sekitar lingkungan masyarakat, akibat pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum mereda." paparnya.

Semoga kedepannya masyarakat dapat hidup sehat, serta selalu menjaga kebersihan dilingkungan sekitarnya dan selalu mencuci tangan, memakai masker jika sedang beraktivitas di dalam atau diluar rumah.


















Reporter : Morales
Editor : 3 121 ©

Senin, 20 April 2020

Istri wkl Walikota berbagi Makanan di Jalan, Warga dalam Rumah Meninggal Kelaparan.

Ana Subadri
Istri Wakil Walikota Serang


Saber Sukabumi. (Serang)

Miris, pada saat beberapa waktu yang lalu diberitakan bahwa terdapat ada satu keluarga yang menahan lapar hingga dua hari dan akhirnya meninggal dunia, karena tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Sehingga untuk menahan laparnya mereka memaksakan diri untuk hanya minum air galon saja.


Tetapi Istri dari Wakil Walikota Serang, Ana Subadri membagikan nasi kotak, masker kepada masyarakat sekitaran Kota Serang tidak sampai kedalam. Namun yang sangat disayangkan dalam pembagian nasi tersebut dilakukan secara acak, sebab sasaran yang dibagikannya sebatas mereka yang ada di jalan raya saja.

Pada saat kegiatan yang dilakukannya Ana Subadri mengatakan kepada awak media, ini merupakan kegiatan pribadi dan menurutnya, kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali sekaligus memetakan daerah mana yang membutuhkan.

“Memang ini kegiatan pribadi saya, dan saya juga ingin tahu rute mana saja yang banyak orang membutuhkan. Saya juga sambil menelusur jalan agar tahu dimana saja lokasi tempat yang biasa banyak orang yang butuh,” ujarnya, Senin (20/4).
Sekitar 200 nasi kotak yang dibagikan oleh istri orang nomor dua di Kota Serang ini dibantu oleh beberapa orang tim. Pembagiannya pun dilakukan mulai dari Alun-alun Kota Serang, Pasar Lama, Lopang hingga ke Pasar Rau.

“Baru 200 untuk pertama kalinya, mudah-mudahan nanti bisa lebih banyak lagi dan lebih rutin lagi. Kami juga kadang bareng dengan Pokja PKK Kota Serang,” paparnya.

Saat ditanya mengapa bantuan tidak disalurkan langsung ke rumah warga yang sangat membutuhkan, Ana mengaku kondisi saat ini sedang kurang kondusif.

“Mungkin juga nanti akan ada seperti door to door, karena kan kondisi saat ini yang sedang kurang kondusif. Tentu saya pun inginnya seperti itu,” terangnya.

Sebelumnya, diketahui bahwa keluarga Yuli dan suaminya yang sehari-hari sebagai buruh serabutan, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama untuk makan menahan rasa laparnya, ia bersama keluarganya hanya minum air galon isi ulang.

“Cuma bisa minum air galon isi ulang, anak-anak bilang lapar juga hanya minum air saja, sempat meminta bantuan sembako kepada ketua RT setempat, namun ketua RT mengatakan bantuan yang digandang gadangkan saat ini belum diterima dari Pemkot Serang," ungkapnya. (*)






















Editor : 3 121 ©                                                bpns.co