Selamat Datang di zona anti korupsi, Bila ada Temuan Tindak Pidana Korupsi dan Pidana Umum Hubungi : contact person 085720000524

Sabtu, 30 Mei 2020

ADJI Mendobrak, LKPJ Bupati atas APBD 2019 Kabupaten Sukabumi.

Adji Sudrajat SH 

Saber Sukabumi.

Praktisi hukum Adji Sudrajat SH serta DMSH dan kawan kawan angkat bicara, Rakyat Yang Berdaulat Memiliki Hak Konstitusi di Negara Republik Indonesia. Maka dari itu, sebagai Warga Negara yang Hak kedudukannya sama, tidak ada yang berbeda dengan warga lainnya.


Dalam hal ini adalah, untuk menyimak LKPJ Bupati atas penggunaan APBD Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2019 yang disampaikan kepada 50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. Mengenai hal tersebut, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong terjadinya pemerataan dan lebih dapat menjamin keadilan, yang sedang dibahas oleh Pimpinan DPRD melalui mekanisme PANSUS DPRD Kabupaten Sukabumi." papar Adji.

Sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa : Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Bahwa Undang-Undang Dasar mengatur ketentuan bagi setiap Warga Negara Republik Indonesia berikut dibawah ini :

Pasal 1 Ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum.

BAB VIII A BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pasal 23 E Ayat (2) menyebutkan bahwa : Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai kewenangannya.

BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Pasal 27 Ayat (1) : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

BAB X A HAK ASASI MANUSIA Pasal 28 F : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk dapat mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Berdasarkan hak konstitusi tersebut diatas, Warga Negara Indonesia yang berada di Sukabumi, menduga adanya perbuatan melawan hukum oleh unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Jika dalam penggunaan APBD tidak mempunyai prinsip yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel,

Semoga tidak terjadi unsur KKN oleh Penyelenggara Negara di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat." Jelas TIM Kajian Hukum ADJI SUDRAJAT DMSH dkk.
















Editor : 3 121 ©

Kamis, 28 Mei 2020

Disdukcapil Kab. Sukabumi, siap Melayani Cetak banyak KTP-el Fisiknya.


Saber Sukabumi.


PEMBERITAHUAN, kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya sudah melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el), akan tetapi jika sampai saat ini warga masih belum menerima KTP-elektronik Fisiknya, agar segera mendaftarkan dan mengajukan pencetakannya kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, atau ke Unit layanan wilayah UPTD Dukcapil Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya, kepada warga yang akan menukarkan dari surat keterangan pengganti KTP-el ke percetakan fisiknya, harus mengikuti aturan prosedur yang ada di Disdukcapil Kabupaten Sukabumi. Selain itu diberitahukan kepada seluruh warga, jika pengajuannya hanya karena ruksak, hilang atau perpanjangan saja, dapat dilakukan dengan cara melalui pendaftaran reguler.
KTP elektronik (KTP-el) merupakan kartu kependudukan sebagai Hak warga negara yang dikeluarkan pemerintah dan didukung sistem informasi yang lebih akurat, aman, serta tertib administrasi. Hal ini karena langsung terintegrasi dengan database kependudukan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pusat.
Maka setiap penduduk, tidak akan bisa memiliki KTP lebih dari satu (1) atau tidak bisa memiliki KTP ganda, apalagi sampai rangkap banyak dan orang yang bersangkutan, selalu berpindah-pindah tempat tinggal ke tempat lainnya bahkan keluar Kabupaten/ Kota, Provinsi, maupun ke luar pulau sekalipun, tetapi NIK-nya akan tetap sama dan jumlahnya hanya satu (1) KTP-el.
Selanjutnya, pihak Disdukcapil Kabupaten Sukabumi selalu siap untuk melayani dengan baik kepada warga, untuk mencetak seluruh pengajuan KTP-el Fisiknya yang belum pernah dimiliki atau menerima setelah tahap awal perekaman.
Pemberitahuan ini, hanya untuk mengingatkan kepada seluruh warga agar segera mendaftarkan atau segera mengajukan pencetakan KTP-el Fisiknya ke Disdukcapil dan unit UPTD Dukcapil Kabupaten Sukabumi. Jika sebelumnya sudah melakukan perekaman untuk KTP-el, silahkan diajukan untuk pendaftaran kembali agar warga dapat memiliki dari hasil percetakan KTP-el Fisiknya.
Semoga dari pemberitahuan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sukabumi ke seluruh warga, selalu dapat membantu dalam melakukan pelayanan percetakan KTP-el kepada warga yang paling utama. Walaupun situasi dampak pandemi covid-19 masih belum mereda dan selalu tetap waspada memakai masker.





















Editor : 3 121 ©

Rabu, 27 Mei 2020

Kapolda Jabar pimpin Sertijab (AKBP) Sumarni, resmi Kapolres Sukabumi Kota.

(AKBP) Sumarni

Saber Sukabumi.

Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi pimpin Upacara serah terima jabatan Pejabat Utama Polda Jabar dan Kapolres Jajaran Polda Jabar. Bertempat di Aula Muryono Polda Jabar yang dihadiri oleh Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M dan Pejabat Utama Polda Jabar. Rabu (27/05/20).



Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sumarni resmi menjabat Kapolres Sukabumi Kota menggantikan AKBP Wisnu Prabowo. Informasi yang diperoleh, Hal itu sesuai dengan surat telegram Kapolri nomor : KEP/980/V/2020 tanggal 01 Mei 2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

Kapolda Jabar dalam sambutannya menyampaikan, “Terima kasih kepada pejabat lama yang telah membantu kami dalam melaksanakan tugas dilingkungan Polda Jabar, mutasi dalam sebuah organisasi merupakan hal yang lumrah untuk penyegaran di tubuh kesatuan, dan selama menjabat di Polda Jabar saya mohon maaf apabila ada kesalahan kesalahan kata. Semoga menjadi amal ibadah untuk seluruh jajaran dilingkungan tugas Polda Jabar.

"Mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan karir dan pangkat dalam pengabdian bagi anggota Polri disiplin, berdedikasi serta memiliki loyalitas tinggi dalam pelaksanaan tugas sudah menjadi hal biasa, untuk menghadapi tantangan ke depan, perlu adanya penyegaran anggota,

Sehingga nantinya seluruh anggota siap menjadi pendorong semangat bagi anggota yang lainnya, untuk bekerja menjadi lebih baik lagi dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” tegasnya.

Informasi yang didapat, Kapolda Jabar menambahkan, "Selamat kepada pejabat baru yang melaksanakan sertijab, untuk segera melaksanakan dan menyesuaikan dilingkungan tugas yang barunya sesuai amanat, agar dapat bekerja dengan baik. 























Editor : 3 121 ©

Selasa, 26 Mei 2020

Dampak PSBB covid-19, Taman Wisata Situgunung SMI di Tutup seperti Hutan Mati.



Saber Sukabumi.

Sehubungan dari dampak wabah corona belum mereda, Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tidak sedikit tempat area wisata menjadi terasa sepi. Seperti yang terjadi di Objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Situgunung Sukabumi sementara tidak dibuka untuk umum, setelah SS monitor ke area lokasi. Senin (25/05)


Walau sebelumnya dalam pemberlakuan PSBB Secara Parsial di Kabupaten Sukabumi, hanya mendukung pemberlakukan PSBB Pemerintah Kota Sukabumi untuk menjaga penyebaran covid-19 tidak semakin luas di tempat area wisata yang selalu berkerumunnya warga.

Pemberlakuan PSBB di Kabupaten Sukabumi tersebut diantaranya, ada 14 Kecamatan yang melaksanakan PSBB tahap dua ialah Kadudampit, Sukabumi, Cisaat, Sukaraja, Sukalarang, Gunungguruh, Cibadak, Cicurug, Cidahu, Palabuhanratu, Parungkuda, Cikembar, Cireunghas dan Bantargadung. 

Tidak seperti tahun sebelumnya, tempat wisata Situgunung Sukabumi sangat ramai dikagumi pengunjung wisata lokal dan luar dengan keindahan alamnya. Begitu juga dari beberapa tempat fasilitas area lokasi yang ada sangat tertata rapih bersih luar biasa, seperti yang tersedia SUSPENSION BRIDGE Jembatan Gantung yang sangat terkenal dan diminati para wisatawan menuju area lokasi curug air terjun serta tempat lokasi danau situgunung.

Tetapi tahun ini suasana di Objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Sukabumi. Seperti terasa di tempat alam hutan yang mati tidak berpenghuni menjadi terasa sepi, dari dampak wabah virus corona yang menjadi petaka bagi kehidupan manusia dalam beberapa bulan ini di seluruh pelosok nusantara dan dunia.

Jika dilihat dari kasat mata dan dibandingkan dengan keramaian para pengunjung wisata ke tempat situgunung tersebut sangat jauh berbeda di tahun ini. Sebelum wabah corona terjadi, dari sepanjang jalan menuju pintu masuk gerbang ke tempat wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Situgunung, ribuan kendaraan sudah berderet antri dari sejak pagi untuk memasuki ke tempat lokasi.

Pada tahun ini, tempat wisata lainnya seperti di Pelabuanratu, Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi sama, untuk sementara ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan. Karena bagi pengelola wisata akan menjadi berat untuk bertanggungjawab, jika terjadi dampak penyebaran covid-19 semakin luas lagi, serta untuk mengikuti aturan Himbauan dari Dinas Pariwisata Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang harus dipatuhi. Sejak bulan Maret 2020 objek wisata situgunung untuk sementara tidak dibuka untuk umum.

Banyak warga yang ternyata ingin segera berwisata, meski masa darurat kesehatan COVID-19 belum berakhir. Kondisi tersebut sangat berisiko bagi warga yang memaksakan diri untuk menikmati keindahan alam Situgunung Sukabumi. Bukan malah nanti menikmati liburan rekreasi, tetapi yang terjadi malah pengunjung bisa tertular virus corona dan tidak tau sebelumnya siapa yang menularkannya, kapan akan terjadinya.














Editor : 3 121 ©

Sabtu, 23 Mei 2020

Pemkot SMI gelar Apel sambut Idul Fitri, agar Penyebaran Covid-19 tidak Meluas.


Saber Sukabumi.

Dalam rangka pengamanan untuk menyambut malam takbiran Idul Fitri yang saat ini sedang mengalami masa-masa sulit masih ditetapkannya pandemi covid 19 di wilayah Kota Sukabumi. Pemerintah Kota Sukabumi menggelar apel pasukan gabungan untuk menghimbau pertokoan agar segera ditutup serta masyarakat yang ingin malam takbiran. Sabtu (23/6) sore

Apel gabungan tersebut di pimpin langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, turut hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami, Sekertaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Forkopimda para Kepala SKPD, jajaran TNI dan Polri, bersama unsur Satpol PP, Dishub, BPBD, DLH, serta peserta apel lainnya.


Selanjutnya Achmad Fahmi menyampaikan pada saat dalam Apel gabungan tersebut,

''Apel siaga pengamanan malam takbir dan Idul Fitri ini dalam rangka ingin memberikan rasa aman dan tenang untuk masyarakat. Selain itu ingin menunjukkan kepada warga bahwa seluruh aparatur pemerintah daerah Polri, TNI dan masyarakat, senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi sesulit apapun." ujar Wali Kota Sukabumi

Ditambahkan Achmad Fahmi, Sesuai edaran dari Kementerian Agama sebaiknya shalat Idul Fitri dilakukan individual kecuali di daerah diyakini tidak ada kasus. Selain itu tidak ada takbiran keliling, cukup hanya melakukan takbiran di masjid dan rumahnya masing-masing,

"Kenapa demikian, karena pertama saat ini kita masih mengalami masa-masa sulit dengan masih ditetapkannya pandemi covid 19 di wilayah Sukabumi, sehingga perlu sama-sama kita melakukan berbagai pengendalian dan pembatasan,'' ungkap Fahmi.

Diantaranya pengendalian dan pembatasan buka tutup toko yakni pukul 16.00 WIB dan belajar pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih setiap malam takbir kawasan Ahmad Yani menjadi lokasi yang sangat ramai dipadati oleh warga Sukabumi dan sekitarnya.

Pada kesempatan itu wali kota memberikan imbauan, agar warga yang berkerumun dan tidak mempunyai kepentingan segera membubarkan diri. Langkah tersebut untuk memastikan tidak adanya kerumunan warga dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

''Semua upaya ini dilakukan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 bisa maksimal, agar Kota Sukabumi bisa ceria kembali karena terbebas dari Covid-19.'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.























Editor : 3 121 ©

Selasa, 19 Mei 2020

Giliran BANSOS Pemkab Sukabumi, CAIR kepada warga Desa. Sasagaran, Kec. Kebonpedes yang Terdampak covid-19.


Saber Sukabumi.

Bantuan Sosial (Bansos) yang terdampak Covid-19 mulai dibagikan kepada warga dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Penyaluran Bansos tersebut dihadiri secara langsung oleh Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami dengan mendatangi kepada warga penerima manfaat, serta di dampingi oleh Kepala Desa Udan Desa. Sasagaran, Kecamatan. Kebonpedes, Selasa (19/5/2020).



Bupati Sukabumi ingin memastikan, dalam penyaluran dana bantuan sosial (bansos) kabupaten tersebut tepat sasaran dan tidak ada satu persen pun potongan. Terutama yang paling penting bisa silahturahmi mengunjungi ke beberapa rumah warga, khususnya bagi penerima bansos kabupaten tersebut yang terdampak Covid-19 untuk berdialog langsung.

Selanjutnya dalam pemantauannya bupati mengingatkan, jangan sampai dalam penyaluran bansos tersebut terjadi pemotongan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bansos kabupaten diberikan kepada warga yang terdampak Covid-19 serta belum terdaftar sebagai penerima bantuan dari program lain.

Kami ingin memastikan, mengecek secara langsung keadaan di lapangan terkait penyaluran dana bansos kabupaten. Bansos ini agar tepat sasaran. Artinya bagi penerima bansos tersebut memang yang terdampak Wabah corona dan tidak memperoleh bantuan dari program lain,” ungkap bupati.

Pemkab Sukabumi mengalokasikan anggaran sebesar Rp170 miliar untuk mendukung program bansos kabupaten. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 139.032 kepala keluarga (KK). Rinciannya 128.016 KK dari non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 2.500 KK cadangan, dan 8.516 guru MDA, lembaga pendidikan Al-Quran, dan ustadz yang mengajar di pesantren.

Ditambahkan Bupati Sukabumi yakin, bansos ini tidak akan ada potongan sepersen pun kepada setiap penerima, harus mendapatkan bansos kabupaten sebesar Rp 600 ribu secara utuh yang diberikan selama dua bulan.




















Editor : 3 121 ©

Minggu, 17 Mei 2020

SAH, silhturahmi Koalisi PDIP dan Hejo Ludeung PKB di PILKADA Sukabumi masih Bisa Berubah.


 

Saber Sukabumi.

Dalam kunjungan silaturahmi politik DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi, yang dipimpin Yudi Suryadikrama, S.H. datang bersama dengan pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, M. Jainudin, S.Ag. Beserta para kader dan pengurus, untuk menjalin kesepakatan dalam pembicaraan Koalisi dengan DPC PKB Kabupaten Sukabumi, sebagai ketua Drs. H. Asep Supriatna beserta jajaran pengurus. Bertempat di Jalan Raya Cisaat, Desa Sukamanah, Sabtu (16/5/2020).

Mereka diterima langsung oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi, beserta jajaran dan pengurus. Dalam pertemuan dengan PKB pun, PDI Perjuangan menggelar pembicaraan dari Kedua partai, untuk menciptakan kesepakatan dari beberapa kemungkinan akan membentuk suatu koalisi pada saat situasi pandemi sekarang ini, menjelang Pilkada 2020 untuk mencari titik temu dalam mengajukan nama calon bupati dan calon wakil bupati yang sama sesuai koalisi.

Sebelumnya seperti yang sudah diektahui, bahwa PPP dan PKB sudah sejak awal telah membangun koalisi Hejo Ludeung yang akan mengusung H. Adjo Sardjono sebagai calon bupati. Sementara itu dalam pertemuan antara PDI Perjuangan dan PPP tersebut, sudah sejalan kesepakatan pada nama Sirojudin untuk calon wakil bupati.

Tetapi yang perlu di pahami, bahwa sikap politik Hejo Ludeung ini tidak bisa ditawar-tawar, karena pengusungan Adjo Sardjono sebagai calon bupati sudah final. Adapun untuk calon wakil bupati, PKB masih mencari figur yang sekiranya dianggap cocok menjadi pendamping Adjo Sardjono,

"Oleh sebab itu dari kesepakatan yang terbentuk di luar Hejo Ludeung masih belum final pasti dan bisa berubah. Namun untuk Adjo Sardjono bagi Hejo Ludeung tidak ada kompromi atau perubahan," papar Asep ketua DPC PKB kepada SS.

Asep Supriatna menambahkan, saya ulangi agar dipahami selain silaturahmi dari kedatangan para kader PDI Perjuangan ke DPC PKB Kabupaten Sukabumi yaitu, untuk membahas politik menjelang Pilkada 2020 antara lain, terkait nama calon bupati dan calon wakil bupati dalam menciptakan kesepakatan untuk menjalin koalisi.

“Diantaranya calon bupati yang mereka ajukan adalah Pak Sofyan Effendi, sedangkan calon wakil Pak Sirojudin. Tetapi dalam pertemuan silahturahmi tadi dengan secara jelas saya sampaikan, bahwa kaitan dengan calon bupati dari Hejo Ludeung itu sudah final dan tidak bisa dikompromikan yaitu Pak Adjo Sardjono sebagai calon bupati,” ungkap Asep.

Ditempat yang sama, Yudi Suryadikrama, S.H
sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menyampaikan, dalam silahturahmi kami ke DPC PKB Kabupaten Sukabumi hanya untuk menciptakan pembicaraan yang sejalan dari kedua partai, dalam menjalin kesepakatan yang mengarah koalisi,

"Seperti yang sudah pernah di sampaikan sebelumnya, PDI Perjuangan sudah memiliki dua nama calon untuk dimajukan ke ajang pemilihan Pilkada 2020, yaitu H. Sofyan Effendi dan Sirojudin." papar Yudi

Selanjutnya Yudi menjelaskan, pertemuan ini untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bisa bersatu untuk membentuk koalisi. Maka kami mengajukan beberapa nama calon untuk diusung, selanjutnya kami menunggu mekanisme partai mereka,

"Perlu diketahui sebelumnya, dengan kedatangan kami silahturahmi dan berkomunikasi dalam menciptakan kesepakatan untuk koalisi kepada DPC PKB Kabupaten Sukabumi. Bahwa kami sudah safari politik sebelumnya untuk menjalin silahturahmi dengan PPP Kabupaten Sukabumi." jelas Yudi ketua DPC PDIP






















Editor : (3 121 ©)

Kamis, 14 Mei 2020

Dampak covid-19, PDAM Kab. Sukabumi bagikan 2000 Sembako kepada Masyarakat.

Mohammad Kamaludin Zen
 Dirut PDAM Tirta Jaya Mandiri (TJM)
Kabupaten Sukabumi

Saber Sukabumi.

Sebagai bentuk kepedulian social dari semua pihak, Terutama dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini. PDAM Tirta Jaya Mandiri turut bagikan 2000 paket sembako untuk masyarakat yang ada disekitar perkantoran serta semua cabang PDAM yang ada di Kabupaten Sukabumi. Bertempat di lingkungan kerja PDAM Cikembang, Kecamatan Cikembar, pada Senin (11/05).


Bantuan 2000 paket Sembako tersebut dibagikan secara langsung oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami kepada masyarakat. Bantuan dari PDAM Tirta Jaya Mandiri di apresiasi oleh Bupati Sukabumi, menurutnya kepedulian sosial dari semua pihak sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam situasi pandemi seperti sekarang.

"Kedepannya Kita terus mendorong supaya masyarakat bisa dibantu, agar empati dan kepekaan sosial supaya lebih membantu percepatan penanganan covid 19 dapat terlaksana secara epektif." jelasnya.

H. Marwan Hamami meyakini sebesar apapun bantuan dalam penerapan PSBB sangat berarti, dan menjadi solusi bagi permasalahan yang ada

"Tidak hanya PDAM saja, yang lain pun ikut menyisir kepada saudara kita yang belum mendapat bantuan, semoga masyarakat semuanya bisa terbantu," paparnya.

Sementara itu direktur utama Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri (TJM) Kabupaten Sukabumi H. Mohammad Kamaludin Zen mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan kepedulian pihak perusahaan kepada masyarakat

"Penyerahan paket sembako ini kami lakukan sebagai bentuk tanggungjawab sosial Perumda terhadap pelanggan dan masyarakat yang terdampak covid19.

Selanjutnya dalam keterangan, H. Mohammad Kamaludin Zen mengatakan bahwa Perumda TJM menyiapkan sekitar 2000 paket sembako yang di bagi menjadi dua pembagian, yaitu 1000 peket di distribusikan langsung oleh perumda TJM dan 1000 paket di distribusikan melalui gugus tugas covid 19 Kabupaten Sukabumi

"Insha Allah setiap tahun kita rutin melaksanakan kegitan kepedulian sosial ini terus berlanjut" pungkasnya.




















Editor : 3 121 ©

Senin, 11 Mei 2020

DPRD Fraksi PDIP Jabar SIDAK, Penyaluran Sembako ditemukan Stok Telor Busuk di Kantor POS.

Muhammad Jaenudin, S.Ag., MH.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
Fraksi PDI Perjuangan

Saber Sukabumi. JABAR

Terkait dengan adanya khabar informasi sebelumnya yang viral di jagad maya dalam Pendistribusian sembako untuk penerima manfaat, berupa telur empat ton yang tersimpan membusuk dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawabarat menjadi tidak tersalurkan dengan baik, kepada seluruh warga penerima manfaat sesuai data yang ada.

Muhammad Jaenudin sebagai Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, mendesak kepada Pemerintah Provinsi Jabar untuk segera telur yang membusuk diganti dengan yang baru. Begitu juga dalam memvalidasi data penerima bantuan sosial (bansos) untuk warga miskin baru, dari akibat dampak covid-19 yang masuk dalam kategori non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar segera diperbaiki, jika mana ada data yang salah.

Bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Jabar diantaranya berupa beras, mie instan, telur, vitamin, minyak sayur, gula dan terigu. Sebelum pendistribusian sembako dilakukan kepada penerima manfaat, agar diperiksa kembali secara menyeluruh untuk kelayakan bantuan sembako tersebut layak di konsumsi dan tepat sasaran.

Menurut Jaenudin, hampir 50% bantuan dari Pemprov Jabar tidak bisa disalurkan lantaran data yang tidak akurat.

“Nyaris 50% tidak akurat, sehingga penerima bantuan tidak tepat sasaran. Ini hasil temuan kami di lapangan termasuk juga pernyataan dari pihak kantor pos sebagai penyalur bantuan,” kata Jaenudin usai melakukan sidak ke salah satu kantor Pos di Kabupaten Sukabumi, Senin (11/5).

Jaenudin mengungkapkan, data milik Pemprov Jabar tidak akurat lantaran adanya dobel data, sudah meninggal, serta warga mampu yang tercatat dalam daftar penerima bansos.

“Seharusnya Pemprov Jabar segera melakukan perubahan data, saat ini bantuan untuk warga non-DTKS atau warga miskin baru (misbar) sedang dalam proses. agar Pemprov Jabar tidak hanya menyiapkan logistiknya saja, tapi memastikan bantuan itu sampai ke tangan penerima,

“Yang jadi kendala saat ini adalah akibat data tidak akurat, maka bansos tidak bisa disalurkan. Akhirnya, bansos dari Pemprov Jabar jadi menumpuk di kantor pos,” ujarnya.

Ditambahkan Jaenudin, bukan hanya data non DTKS saja yang carut-marut, data DTKS pun tidak jauh berbeda. Bahkan dari 51 ribu bansos untuk Kabupaten Sukabumi baru tersalurkan 51%, sisanya menumpuk di Kantor Pos.

“Ini kan ironis, sementara rakyat kita membutuhkan bantuan, tapi disisi lain paket sembako tidak bisa disalurkan karena data yang tidak akurat. Ada beberapa stok telor yang belum tersalurkan dan membusuk di kantor pos karena tidak bisa didistribusikan,” ungkapnya.

Maka dari itu, sebagai Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan dengan secara tegas untuk mendesak Pemprov Jabar agar terus memvalidasi data, jangan sampai pemborosan anggaran

“Jangan pernah berhenti validasi data, cek dan ricek ke lapangan kalau bisa tiap bulan diperbarui. Apalagi pandemi covid-19 ini berdampak pada perekonomian masyarakat karenanya bantuan harus benar-benar diperluas,” tegas Jaenudin.

















Editor : 3 121 ©                                                                  


                                                                                                                 pdipjbr.com       

Kamis, 07 Mei 2020

Disdik Kab. Sukabumi bagikan 50.000 APD Gratis, Pencegahan penyebaran COVID-19 semakin luas.

Mohammad Solihin
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi 

Saber Sukabumi.

Sebagai langkah kepedulian dan pencegahan penyebaran Covid-19 semakin luas, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihinmenginisiasi gerakan untuk membagikan Lima Puluh Ribu (50.000) masker Alat Pelindung Diri (APD) kepada masyarakat secara gratis, khususnya yang sedang beraktifitas dilingkungan area pasar.

Dalam kegiatan tersebut, Mohammad Solihin berinisiatif secara langsung untuk berkeliling membagikan masker itu kepada masyarakat, terutama pengunjung, pedagang, buruh pikul serta lainnya.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihin menyampaikan kepada SS, bahwa gerakan yang tengah dilakukannya.
"Kami berinisiatif untuk hari ini, membuat minimal 5000 masker yang berkarakter edukasi dibagikan secara cuma cuma.

"Untuk pembagian perdana hari ini kita lakukan dilingkungan pasar, agar dapat membantu kepada masyarakat yang aktif dilingkungan pasar atau ditempat umum dapat terjaga kesehatannya. Termasuk untuk menjaga dari seluruh jenis perdagangan di pasar, agar dapat terjaga bersih serta berkwalitas untuk di konsumsi masyarakat,

"Pembagian masker yang kita lakukan akan secara bertahap agar masyarakat bisa terus menerapkan anjuran pemerintah untuk melakukan pshycal distancing dan social distancing serta memakai masker setiap keluar rumah. Kami juga bekerjasama dengan Pol PP ditempat supaya bisa lebih tertib dan tepat sasaran yang kami bagikan,

"Kalau stok sudah banyak masih kita buat. Kita berharap kepada masyarakat tidak usah resah, jika belum memiliki tidak bisa membeli masker Alat Pelindung Diri (APD). Apalagi saat ini kita semua sampai pelosok negri sedang diberikan cobaan dengan adanya dampak wabah pandemi ini, semoga masyarakat selalu tetap menjaga kesehatan dilingkungan kita bersama." ungkap Solihin

















Reporter : 3 121 ©
Editor : Morales

Minggu, 03 Mei 2020

Edan, pemda Penggadaan Sarung Rp. 2,8 Miliar saat Pandemi Corona.


foto ilustrasi pabrik sarung

Saber Sukabumi. JABAR

Lelang pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar di Kabupaten Tasikmalaya menjadi polemik. Pasalnya tidak sejalan dengan upaya penanggulangan corona. Pasalnya pengadaan sarung tersebut tidak sejalan dengan upaya penanggulangan pandemi corona saat ini.

Asep Sopari mengaku telah mengingatkan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, bahwa lelang pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar, tak sejalan dengan upaya penanggulangan pandemi corona saat ini. Saat dikritik oleh Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya.


"Begitu tahu ada lelang sarung ini, saya langsung mengingatkan bupati, bahwa kegiatan lelang tersebut tidak sejalan dengan program pemerintah pusat yang sedang tengah fokus memerangi wabah corona, termasuk pengalokasian dana pusat dan daerah," ungkap Asep ke awak media di gedung DPRD Kabupaten, Kamis (30/4/2020).

Lanjut, Asep mengatakan terkait upaya alokasi ulang anggaran pusat dan daerah pada masa pandemi corona sekarang ini dalam kegiatan lelang, baik sarung maupun barang lainnya,

"Dalam kebijakan yang dikeluarkan dua menteri itu, salah satunya menyebutkan, Pemda wajib memotong anggaran 50 persen atau dihapuskan, terhadap kegiatan yang tidak penting seperti pengadaan sarung ini, walau telah dilelangkan sejak 2 April 2020." ujar Asep

"Memang dananya sudah ditetapkan dalam APBD. Tapi kan sekarang ada wabah corona dan saya sarankan dihapus saja," katanya.

Proses lelang pengadaan sarung senilai Rp 2,8 miliar ini juga jadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial, diantaranya grup-grup WA. Bahkan ada yang membuat lelucon seperti dengan menyebut, tak ada APD pakai Sarung jadi.



















Editor : 3 121 ©                                                                                                                                                                                                       


                                                                                                            WTBN.com

Jumat, 01 Mei 2020

HARDIKNAS 2020 dalam Situasi Pandemi Covid-19 Tetap Berkreasi dan Berinovasi.


Saber Sukabumi.

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum tuntas, tidak terasa sudah kembali lagi untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang bertepatan jatuh pada tanggal 2 Mei 2020. Tetapi dunia pendidikan ditengah wabah pandemi Covid-19 diseluruh penjuru tempat pendidikan sekolah seperti dunia tidak berpenghuni manuasia. Bahwa sampai saat ini dari Intruksi Kementrian Pendidikan Pusat RI dalam segala bingbingan pembelajaran agar dilakukan dari rumah saja.




Kendati begitu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Muhammad Solihin, memastikan setiap kegiatan belajar mengajar tetap aktif dilakukan meski di rumah. Termasuk kegiatan-kegiatan yang bersifat momen tahunan seperti Hari Pendidikan Nasional Hardiknas.

Solihin menjelaskan, momen Hardiknas tahun ini tetap dirangkai seperti biasa, meski tidak ada peringatan upacara. Namun kegiatan yang lain seperti perlombaan untuk sekolah, mulai tingkat TK/Paud hingga SMP, tetap digelar

“Tema Hardiknas tahun ini disesuaikan dengan kondisi negara saat ini, yakni ‘Diam Di Rumah Tetap Berkreasi dan Berinovasi Untuk Kabupaten Sukabumi, Ada banyak perlombaan yang tetap digelar. Kami memanfaatkan teknologi seperti Lomba Video Edukasi COVID-19 dan sudah berjalan. Hari Jumat tanggal 1 Mei pengumuman pemenangnya,” paparnya

Ditempat yang sama saat ditemui awak media, Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian yang sekaligus sebagai panitia Hari Pendidikan Nasional 2020 tingkat Kabupaten Sukabumi Jajat Sudrajat mengatakan, bahwa langkah yang diambil dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2020 adalah dengan melaksanakan kegiatan Lomba Video Edukasi COVID-19 di rumah saja. Tatapi sebagai pelayanan tidak hanya cukup berdiam saja, untuk selalu berkewajiban dalam menciptakan berinovasi. Meskipun tidak dilakukan peringatan upacara hari Pendidikan nasional, tetapi dengan adanya Lomba Video Edukasi ini tidak mengurangi marwah dari Hari Pendidikan Nasional 2020.

"Seperti contoh dalam pengertian diam di rumah, untuk menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan lainnya. Semuanya dikirim ke kami dalam bentuk video dan kelanjutan pengumuman pemenangnya pada tanggal 1 Mei. Begitu juga dalam pemberian hadiahnya akan dilakukan tanggal 2 Mei 2020 yang bertepatan pada peringatan Hardiknas,” jelas Jajat.

Ditambahkan, Kepala Bidang Sekolah Dasar Khusyairin mengatakan bahwa ditengah pandemi virus COVID-19, Seluruh pelajar khususnya ditingkat Sekolah Dasar melakukan kegiatan belajar dari rumah yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kelas bawah yang terdiri dari siswa tingkat SD kelas 1,2 dan 3 yang dilakukan dengan metode tematik atau lifeskill gabungan beberapa materi pelajaran diperoleh satu tujuan serta kelas atas yang terdiri dari siswa SD kelas 4,5 dan 6 yang menggunakan metode indikator.

"Sehingga ada beberapa indikator yang harus dicapai yaitu penilaian akhir tahun (PAT) yang dilakukan dengan cara daring atau tertulis. Namun tidak dengan mengumpulkan siswa dalam suatu tempat tetapi menggunakan teknologi seperti Email atau Whatsapp." Papar Khusyairin.




















Editor : 3 121 ©