Selamat Datang di zona anti korupsi, Bila ada Temuan Tindak Pidana Korupsi dan Pidana Umum Hubungi : contact person 085720000524

Sabtu, 30 November 2019

Pak JOKOWI,,surprise (HKN) Kemenkes RI ke-55. (Dinkes) Kab.SMI diduga Heppy, "JUARA rekor MURI pelayanan ASN lebih baik.


LANI
Kp. Pasir Dulang, Rt. 05 / 05
Desa. Gegerbitung, Kecamatan. Gegerbitung
Kabupaten Sukabumi



Saber Sukabumi. 


Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, menghadiri acara Generasi Sehat Indonesia Unggul, dalam rangka Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Bertempat dilapang Cangehgar Plabuanratu. Sabtu (30/11).
H. Marwan Hamami
Bupati Sukabumi

Dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 tersebut, apa yang menjadi harapan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi selama ini, mungkin saja hanya untuk memberikan satu pemahaman, didalam kepedulian kemanusian atau program, demi untuk menjaga kesehatan bagi warga masyarakat agar tercipta dengan cara,

Kumpul dilapangan dan mengikuti senam bersama dengan para pelayanan ASN dinkes Kabupaten Sukabumi, sekaligus jalan santai berolahraga keliling keliling pelosok desa, bila mana tidak kuat jangan dipaksa lebih baik diam sambil menunggu kocokan hadiah panitia ASN, jika kalau sudah dibagikan hadiah di atas panggung yang megah segera manfaatkan (satu unit strikaan,atau blander serta hadiah yang lainnya) sesuai dalam program pengadaan pemerintah daerah dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

Tetapi apa yang terjadi, disaat waktunya tiba dalam Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019, yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dilapang Cangehgar Plabuanratu adalah sebagai bukti, bahwa ternyata bagi kesehatan warga masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Sukabumi, tidak seluruhnya warga sedang dalam keadaan sehat atau baik-baik saja, seperti yang dialami penderita dalam keadaan sakit.

Sebut saja ade (LANI) yang berdomisili di Kp. Pasir dulang, Rt. 05 / 05, Desa. Gegerbitung, Kecamatan. Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, serta adapun warga yang aktifitasnya sebagai (gojek) roda dua yang berdomisili disekitar desa gegerbitung tempat tinggal (LANI) dan secara kebetulan RN bertemu disalah satu toko Alfamart sekitar desa dilokasi, untuk sekaligus menggali informasi lebih jauh lagi, apa yang dialami penderita ade (LANI) selama ini. Warga (gojek) tersebut tidak mau disebutkan namanya, mengatakan

"Apa sih bedanya, jika kalau penderita ade (LANI) seperti kurang gizi, serta Apa sih bedanya jika mana bagi penderita tersebut seperti kurang administrasi dan yang terakhir, Apa sih bedanya kalau memang benar ade (LANI) sebagai penderita STUNTING.

"Jadi kesimpulanya, saya sebagai warga negara masyarakat biasa, hanya ingin bertanya kepada para pelayanan Kesehatan Kabupaten Sukabumi, dimana letak bedanya kalau ternyata penderita ade (LANI), bahwa tempat tinggalnya berdomisili di Kabupaten Sukabumi, saya harap tolong di jawab, "papar warga.

Stunting atau pendek menurut usia dapat mempengaruhi sekitar 36% balita di Indonesia (kelima tertinggi di dunia). Anak yang pendek menurut usianya tumbuh lebih lambat secara fisik dan mental dari anak yang mendapatkan gizi baik.

Begitu juga Stunting bisa disebabkan dari berbagai faktor seperti kurang gizi, layanan kesehatan yang tidak memadai serta dampak lingkungan yang tidak sehat bisa mempengaruhi, pada 1.000 hari pertama seorang anak dari sejak didalam kandungan. Hal ini mungkin saja dapat dicegah jika sebaliknya dari peran masyarakat dan pelayanan kesehatan secara sigap.

H. Marwan Hamami menyampaikan, melaui acara didalam Memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-55 tahun 2019, bahwa

"Dinkes Kabupaten Sukabumi harus bisa mengintervensi Stunting secara serius, serta untuk mensosialisasikan Germas agar lebih tepat sasaran.

"Program Germas harus menjadi stunting sebagai pokok perhatian, sehingga Dinkes Kabupaten Sukabumi harus bisa masuk dalam persoalan persoalan dilingkungan masyarakat, dan sehingga tidak ada lagi yang terkena penderita stunting di 1000 hari masa masa keritis stunting. "jelasnya.

Selanjutnya menurut Bupati Sukabumi,
"Germas sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku hidup yang kurang sehat,

"Perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak secara langsung dapat dilakukan, jika dari kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat masih kurang, sehingga perlunya upaya penanganan serius dan pencegahan stunting melalui GERMAS,
"Jelasnya.

Acara tersebut, di isi dengan beberapa kegiatan untuk kesehatan masyarakat, seperti senam dan jalan sehat yang diikuti oleh Seluruh Pegawai Dinas Kesehatan, dengan menempuh jarak kurang lebih 2km dengan rute sepanjang jalan Ahmad Yani Palabuhanratu. 






























Editor : 3 121 ©
Redatur : M0124l35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar